Social Icons

Pages

Sabtu, 31 Mei 2014

Depomuslim dan Integrasi Horisontal

Integrasi vertikal cukup mahal jika mau dilakukan, karena masuk ke sektor hulu untuk mneyediakan bahan baku.

Oleh karena itu, depomuslim.com melakukan integrasi horisontal dengan melakukan kerjasama dengan suplier untuk menyediakan aneka kebutuhan kaum muslimin. Jika selama ini berfokus pada jilbab, baju anak, mukena, sajadah kini kami melakukan kerjasama dengan memenuhi kebutuhan rajut, kaos anak, celana anak dan aneka kebutuhan lainnya.


Guna memaksimalkan pemasaran, web depomuslim.com juga telah kami lengkapi dengan aneka produk. Kedepan, saya berharap semua produk akan tampil di depomuslim.com.


Untuk positioning kedepan, depomuslim.com akan kami posisikan sebagai super grosir kebutuhan muslim dengan menyediakan seluruh kebutuhan kaum muslim dengan harga grosir.


Wassalam,



Amir Fauzi
Owner
Fatta Niaga
=======================================
www.bursajilbab.com : Grosir Jilbab Super Murah
www.bajubayimurah.com : Pusat Kulakan Baju Bayi
www.ebajumuslim.com : Grosir Baju Muslimah Murah
www.wafanakids.com : Grosir Baju Muslim Anak
www.grosirkoko.com : Grosir Baju Takwa Bandung
www.jihadiclothing.com : Kaos Distro Muslim
www.sekolahsablon.com : Spesialis Kursus Sablon Kaos
=======================================

selengkapnya

Pandangan Islam Terhadap Kemiskinan



Kemiskinan sudah menjadi masalah klasik umat Islam. Sebagian orang bahkan mengidentikan agama ini dengan kemiskinan. Hal ini terkadang membuat orang apriori dan kurang simpatik kepada Islam.
Padahal dalam al Quran tidak ada satu ayat pun yang menyuruh manusia untuk hidup miskin. Begitu juga dengan hadist rasul, tidak ada yang memuji kemiskinan.
Kalau pun ada anjuran untuk hidup zuhud, bukan berarti hidup miskin. Zuhud justru bisa dilakukan oleh orang yang berharta namun dia membelanjakannya dengan sederhana. Orang yang zuhud sesungguhnya adalah orang yang memiliki kekayaan, namun kekayaannya itu hanya disimpan di tangan tidak di hati.
Ketika ada uang dia bersyukur dan ketika tidak ada dia bersabar. Kekayaan yang dimilikinya justru dijadikan sebagai sarana untuk bersyukur kepada Allah. Inilah untungnya kalau harta dimiliki oleh orang yang beriman. ”Alangkah nikmatnya harta yang baik bagi orang yang saleh.” (HR Ahmad)
Umat islam harus keluar dari kemiskinan. Itulah sebabnya rasul berlindung dari kemiskinan. “Ya Allah aku berlindung kepadamu dari kekafiran dan kemiskinan.” (HR Abu Dawud) pada hadis yang lain,  ”Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari kemiskinan, kekurangan, dan kehinaan. Akupun berlindung kepadaMu dari perbuatan zalim dan dizalimi.” (HR Abu Dawud, Annasai) Begitulah bait-bait doa yang sering dilantunkan oleh nabi kita, Muhammad Saw. 
Lalu apa saja dampak kemiskinan bagi umat Islam? Yusuf Qardhawi mengupas dengan gamblang dalam bukunya Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan, sebagai berikut: 
1.   Kemiskinan bisa membahayakan akidah seseorang. Tidak sedikit kita mendengar orang yang menukar akidahnya dengan beberapa bungkus mie instan atau dengan sejumlah uang.
2.   Kemiskinan dapat membahayakan akhlak dan moral umat islam. Lihat saja orang yang mau menerima sogokan karena kemiskinan dan desakan kehidupan. Padahal Rasulullah telah bersabda, ”Terimalah suatu pemberian yang merupakan pemberian biasa. Namun janganlah kamu menerima semacam sogok terhadap agama. Dengan menolaknya, kamu tidak akan kehilangan harta atau jatuh miskin.”(HR Abu Naim)
3.   Orang yang terjerat kemiskinan akan mudah berhutang. Akibatnya dia terjerumus kepada sifat suka berbohong dan janji kosong. Sebagaimana disabdakan oleh rasulullah, ”Apabila seseorang merugi dan berutang, ia akan berbicara bohong dan berjanji kosong.” (HR Bukhari)
4.   Kemiskinan bisa membuat seseorang mengalami stres. Pada akhirnya akan mempengaruhi kehalusan perasaan dan ketajaman berpikir seseorang.
5.   Kemiskinan sangat berbahaya bagi keluarga. Kemiskinan akan berpengaruh terhadap pembentukan, kelangsungan, dan keharmonisan keluarga.
6.   Kemiskinan membahayakan masyarakat. Warga yang hidup miskin dan susah  tidak akan mau membela tanah airnya. Karena mereka lebih sibuk memikirkan urusan perutnya masing-masing. Wallahua’lam.***

selengkapnya